BAHAYA MEROKOK (CONTOH NASKAH TEATER)
LAGI LAGI KABUT HITAM
by: aksanitaqwim
Di Ruang tamu
Azam:”Buk, kulo nyuwun doa restune panjenengan. Agar
perjalan anakmu niki selamet tekan
Tujuan”
Ibu:” J Iyo nak, ibukmu sudah mengijinkan”.
Azam:”Makasih
ya buk”.
Azam:”Mat, jaga
ya ibuk. Apalagi ibuk kurang enak badan”.
Ahmad:”Iya
mas,”.
Azam:”kamu juga
dot. Jaga ibuk, yo”.
Dodot:”siap boz.”.
Azam:”(membuka
tas) buk ini ada uang sedikit, buat tambahan keperluan ibuk ”.
Ibu:”Iya nak,
makasi”.
Azam:”ya udah,
saya berangkat dulu ya buk, mat, dot”.
Mereka Saling
bersalam-salaman.
Ahmad:”(melirik
uang yang ada di meja) {didalam hati”wah ada uang tuh, lumayan buat beli rokok”}.
Ibuk mau
mengambil uang itu, tapi sudah duluan diambil ahmad.
Ahmad:” wuisss......(membuka
amplop).
Ibuk:”mat!”.
Ahmad:”200 rb
bukk, buat aku ya”.
Ibuk:”mat, itu
nanti kan buat beli beras”
Ahmad:”dot,
(berbisik) beli rokok 2 ya”.
Dodot:”tapi
mas,....”.
Ahmad:”sudah..cepet
sana kamu beli”.
Dodot keluar
membeli rokok..
Ibuk:”mat, kamu
mau beli rokok beli lagi”.
Ahmad:”bukan
aku yang beli, tapi dodot”.
Ibu:”Mat, kamu
mau sampai kapan koyo ngene terus. Sampe ibuk sakit-sakitan koyo ngene. Kamu
Nggak kasian sama iibuk”.
Ahmad:”nih...(menaruh
uang 50 rb di meja) beli beras sama
obat. Gitu aja kok repot”.
Ibuk:”Tapi
mat..”.
Ahmad:”Udah,
sana-sana ibuk ke kamar..(mendorong ibuk)”.
(Backsound bang-bang-Ariana grande, jessi j, Nicki
M disambung seperti itu-syahrini)
Susi:”mamat!!!!!!”.
Ahmad:”Ya
Allah...jengenku ku ogc mamat yo, tapi Ahmad......A H M A D”.
Susi:”Ahmad???
(mikir diluk) ogak-ogac jengenmu Mamat, wes iku pokokk.e”.
Ahmad:”Karepmu
karepmu!”.
Susi:”eee wani
macem-macem karo aku koe...mana duitku balekno....utang ogak di bayar-bayar”.
Ahmad:”maaf
sus, aku ndak punya uang..”.
Tiba-tiba dodot
datang membawa rokok.
Dodot:”iki mas
rokokk’e”
Susi:”ho...ws
bohong meneh to, kamu beli rokok pakek
apa, pakek daun? Pakek uang to. Jo, let
Sikat capsus”.
Jo let:” Siap
boz”.
mereka
menggeledah baju Ahmad...(backsound
chicken dance)
Ahmad:”haduh....
ora ono ora ono...”.
Ahmad:”Adah,
iki opo cah tekan kene barang”.
Bejo:”ha...ada
uang 100 rb boz”.
Kholet:”iya
boz, 100 rb beneran”.
Susi:”dasar
bocah..pakek main main lagi lo....JO Let ayo cabut”.
Tiba-tiba ibuk
datang dari kamar
Ibuk:”Ada apa
to mad, kok ribut ribut, sampe sampe ibuk nggak bisa tidur ini lho”.
Ahmad terasa
sebel dan dodot lg asik main mobil-mobilan. Ibukpun melanutkan pekerjaannya
yaitu menjahit dan duduk di kursi sebelah Ahmad.
Mamat mulai
mengambil rokok dan korek dan menyalakannya. Beberapa detik kemudian, tiba-tiba
Ibunya batuk-batuk sampe mengeluarkan darah.
Ibuk:”Uhuk....uhuk...uhuk...uhuk...uhuk”.
Ahmad:”ibuk,
ibuk kenapa”.
Ibukpun
terjatuh..
Dodot:”ibuk....(menghampiri
ibunya)...ibuk bangun buk..”.
Mereka berdua
mengangkat ibunya ke kamar. Tetapi ketika Ahmad mengangkat ibunya, malah ibunya
tambah semakin batuk. Dodot pun langsung membuang rokok yang ada di mulutnya
Ahmad.
Dodotpun
kembali ke ruang tamu dan menelphone kakaknya Azam.
Dodit:”Assalamualaikum
kak....ibuk kak...ibukk.....”.
Ahmad:”lama
kamu...sini telphonnya sana jagain ibuk(merebut telphone dr Dodot). Ibuk
tiba-tiba pingsan kak.....dokter? oh ya kak. Kakak cepetan kesini
ya....hati-hati.Wassalamualaikum”.
Ahmad:”Hallo,
pak dokter. Ibu saya sedang sakit dokter dan disini hanya ada saya dan adik
saya. Bisakah Anda kesini dokter.......Alamatnya....Alamatnya..(backsound
RT 5 RW 5)..cepetan ya dok!”.
Ahmad
mondar-mandir dan Dodot dikamar dan mengatakan
:”ibukkkk
bangun bukkkk!!!”.
Setelah
beberapa menit kemudian datanglah dokter.
Ahmad:”dok
cepetan dokk....ibu saya ada dikamar. Itu kamarnya”.
Ahmad:”Dot metu
dot...ada dokter nih..”.
Selang beberapa
menit keluarlah sang dokter dan bersamaan dengan kedatangan si Azzam..
Azam:”Dok,
bagaimana keadaan ibu saya dok? Silahkan duduk dok”.
Dokter:”pertama
saya tanya dulu, Apakah di sini ada yang merokok?”.
Azam:”merokok?....nggak
ada dok..emangnya kenapa dok”.
Dokter:”ibu
Anda telah banyak sekali menghirup asap rokok...dan menurut saya itu sudah 2
bulanan....itu terbukti karena ibu Anda mengalami kanker dan sudah stadium 6”.
Azam:”Apa
dok!!”.
Dokter:” iya
pak. Oke pak, saya ijin kembali dulu. Saya sudah siapkan obat di kamar, tadi.
Kalo nanti ada apa-apa langsung saja dibawa kerumah sakit ya”.
Azam:”ya dok.
makasih ya”.
Azam:”Ahmad,
kamu merokok?”.
Dodot:”iya kak(ngadu
kepada kakak)”.
Ahmad:”Jolodot
kamu..”.
Dodot:”OPO...!”.
Azam:”uwis,
uwis...mad,aku nggak percaya kuwe iso nglakuin semua iki. Percuma kakak bekerja
buat nafkahi ibu kalo uangnya diambil kamu untuk beli rokok”.
Ahmad:”tapi aku
punya hak kak, aku punya hak untuk di bahagiain orang tua”.
Azam:”hak opo!!!
Kamu hanya menuntut hakmu saja menjadi anak. Tapi kamu tidak ingat terhadap
kewajinmu terhadap orang tua. Menghormat i orang tua, taat kepada orang tua,
itulah kewajibanmu sebagai anak, hah!”.
Tiba tiba alat
rumah sakit
berbunyi....TITTTT.........TIIIITTTT.........TTIIIIITTTTTTTTT..........TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTT.
Dodit langsung
ke kamar menengok ibunya dan berkata
:”ibukkkk...ibuukkkk,ibukkkk....bangun
buk”
Sedangkan si
Azam dan adiknya Ahmad menangis di ruang tamu.
Dodit:”IIIIIBBBBBUUUUKKKKKKK...................In
na lilahi Wa ina ilaihi ra jiun”.
Azam dan Ahmad
semakin mendalami tangisannya setelah mendengar adiknya mengucap kalimat tarji’.
Azam:”sekarang,
kalo sudah gini, kamu mau berbuat apa mad....ibukmu sudah Mati..”.
Ahmad:”....a;-(
aku menyesal kak......maafkan aku kak.......maafkan aku!!!!!”.
THE END
Comments
Post a Comment