Posts

Showing posts from September, 2020

DONGENG MILLENIAL: KISAH MANUSIA ES MENCARI KEHANGATAN

Image
  Kisah Manusia Es Mencari Kehangatan By: Aksanitaqwim Dahulu kala tinggallah seorang anak muda di sebuah Menara Andromeda bersama Ayahnya. Dulunya anak muda ini terkena sihir oleh Penyihir dari Barat yang mana mengakibatkan tubuhnya selalu dingin setiap saat. Penduduk sekitarpun memanggilnya dengan manusia es. Akhirnya , Ayahnya membangun sebuah menara yang begitu tinggi di tengah hutan untuk menghindari Penyihir dari Barat dan cacian penduduk . Sekitar menara pun dilingkari oleh ramuan pelindung yang dibuat oleh dirinya sendiri. Suatu hari persediaan makanan mereka habis, Ayahnya pun meminta anaknya  untuk menjaga rumah, sementara Ayahnya pergi berburu dihutan.  "Kalau Ayah pergi siapa yang akan menjaga dan menghangatkanku?", Keluh anak muda itu. "Tenang nak, hitung satu sampai seribu nnti Ayah sudah sampai dirumah",  kata Ayahnya  Tik tok tik tok tik tok, waktu terus berjalan menyelusuri kekhawatiran anak muda. Matahari kian meredup dan tubuhnya mulai mendingin,

ALFIYAH IBN MALIK(PUISI)

Image
  Negeri Seribu by:Aksanitaqwim Negeri SERIBU. . . Negeri idaman Insan mulia Perawakannya yang manis nan cantik Sekejap gelap berubah terang Menerangkan segala hal yang terkunci Negeri SERIBU. . . Hidup dalam kesetiaan Kesetiaan penakluk paripurna Paripurna penyongsong kesempurnaan Kesempurnaan dalam keabadian Negeri SERIBU. . . Bibirnya yang basah bukan karena racun Melainkan basah karena CINTA SANTUN Kepada setiap penakluk Yang akan selalu disentuh dan menyentuh Negeri SERIBU. . .  Sumber ilmu, pelita petunjuk Obor penerang qolbu Pencipta bunga termasyhur Tetap hidup dalam kematian Pembawa lentera kebahagiaan Negeri SERIBU Seribu akan sajak, terirama begitu indah Indahnya sintaksis serta morfologi mengkelabui. Namun,  Dua baitpun datang, berdoa pada bumi Andalusia Memohon ampunan kepada sang SATU. Lantaran sepercik noda atas sang Guru Negeri SERIBU. . . Tak perduli, Darah yang membekas Nanah yang menggumpal Sayatan benang emas Hingga terajut menjadi untaian Karang racun yang tertanca

CONTOH PUISI TENTANG COVID-19

Image
Era Sembilanbelas By: Aksanitaqwim Bermula dari Tirai Bambu Terpecah hingga menjadi bilahan Menyebar, meluas, menyelusuri sampai perujung bumi. Ketakutan merajalela, Melanda seluruh umat Menggertak sistem yang telah ada Mengusik keberadaan pengembara Hingga terombang ambing tanpa arah Kiprahnya dunia mulai terbelah. Akupun keluar, menatap, pada mereka. Tampang ceria pengembara ilmu terlelang malang Tampang bronto setelah penantian panjang, menciut. Lantas salafi yang mereka kejar tertutup Tampang yang meratapi, dalam hati berkata: 'Djancuk!' Dan sekarang tempat tinggal  hitam. Bukan, bukan ulah makhluk itu. Tapi beberapa tangan picik Yang berdiri di atas penderitaan orang Menyelipkan puluhan isu, sejuta kebohongan Diatas kebenaran yang ada Demi keberadaan kekasih pujaan, Nafsu. Maka akupun terbungkam tak bersuara Disaat kebenaran dibelenggukan Oleh ketidakpedulian, oleh kejahatan Oleh ketidakadilan, sehingga Guru yang diagungkan tervonis hijau  Mengkoyak naluri jiwa pengembara

CONTOH CERITA PENDEK(CERPEN) TEMA PERSAHABATAN ROMANTIS KEINDAHAN ALAM[PART1]

Image
Mimpi Indah Di Negeri Yoni karya:Aksanitaqwim Kalau biasanya dirumah sudah pada tidur, tapi disini kebalikannya. Tepat pukul setengah sepuluh malam, seperti biasa diadakan kegiatan musyawarah yang melibatkan Enampuluh Santri. Berlangsung hingga selesai pukul sebelas malam.  Tepat di sudut pojok ruang L sebelah lemari penyimpanan kitab, aku dan Tomi sedang duduk saling berhadapan layaknya seorang murid dan guru.   Siapa yang enggak kenal Tomi, santri di kelasku yang paling pintar dan cerdas diantara kalangan para Mbah Wali(sebutan santri paling rajin). Selain pintar dan cerdas, dia termasuk santri yang berwajah tampan, tapi Boong! :-) . Sebenarnya dia itu ganteng tapi lebih gantengan aku. Memang Tuhan itu adil, aku diciptakan dengan paras wajah yang super ganteng tapi agak telmi, sedangkan si Tomi walaupun enggak terlalu ganteng, tapi otaknya encer. Perawakannnya yang tinggi, mata bulat, hidung mancung berkulit putih ini, sering dipanggil Kidang. Ada satu ibarot dari hasil musyawaroh