CONTOH PUISI TENTANG COVID-19

Era Sembilanbelas

By: Aksanitaqwim




Bermula dari Tirai Bambu

Terpecah hingga menjadi bilahan

Menyebar, meluas, menyelusuri sampai perujung bumi.

Ketakutan merajalela,

Melanda seluruh umat

Menggertak sistem yang telah ada

Mengusik keberadaan pengembara

Hingga terombang ambing tanpa arah

Kiprahnya dunia mulai terbelah.


Akupun keluar, menatap, pada mereka.

Tampang ceria pengembara ilmu terlelang malang

Tampang bronto setelah penantian panjang, menciut.

Lantas salafi yang mereka kejar tertutup

Tampang yang meratapi, dalam hati berkata:

'Djancuk!'


Dan sekarang tempat tinggal  hitam.

Bukan, bukan ulah makhluk itu.

Tapi beberapa tangan picik

Yang berdiri di atas penderitaan orang

Menyelipkan puluhan isu, sejuta kebohongan

Diatas kebenaran yang ada

Demi keberadaan kekasih pujaan, Nafsu.

Maka akupun terbungkam tak bersuara

Disaat kebenaran dibelenggukan

Oleh ketidakpedulian, oleh kejahatan

Oleh ketidakadilan, sehingga

Guru yang diagungkan tervonis hijau 

Mengkoyak naluri jiwa pengembara

Meruak Otok tulang perwira

Mengobar derai kemarahan


Era Sembilanbelas tak sekalipun menggetarkan hati kami

Tak sekalipun menciutkan niat kami.

Pada lembah kumuh sesak bis kota

Lautan terbentang mengkelabui

Tenggelam dan terjebak sebagai tahanan

Pengembara pancangkan tubuhnya menyelami peradaban

Demi menggairahkan roh perjuangan yang lama tertimbun

Tampang yang diam-diam menambang impian

Mereka berteriak lantang dan mengucap :

'Selama Zaid masih berdiri, kami akan terus mengembara'





Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH TARI KECAK

CONTOH DRAMA ROMANTIS (NASKAH DRAMA)

DOWNLOAD DIBAWAH LINDUNGAN KA'BAH (FILM IDONESIA)