Cara Cepat Membaca Kitab Kuning jilid 1 MENGENAL KALIMAT






Hi gaes, Asssalamualaikum.
          Kali ini saya akan meulis sebuah artikel yang memang saya ingin share ke kalian semua. Pasti tidak asing di telinga kalian kalau mendengar soal kitab gundul atau bisa disebut kitab kuning. Dan banyak orang yang heran kenapa banyak sekali orang yang bisa membaca, padahal itu semua tidak ada harokatnya sama sekali.
          Tapi sabar ya gaes. Semua itu ada ilmunya, dan pasti bayangan seseorang “Wah, pasti itu sangat sulit!”. Jangan memutuskan dulu sebelum kita mencoba ya gaes. Sebenarnya itu, gampang kok kalau ada kemauan untuk mempelajari ilmu ini.
          Sebenarnya dalam sebuah kalimat itu kita bebas mentarkib sesuai keinginan kita sendiri. Kita bebas mentarkib kalimat itu menjadi Mubtada’ Khobar, fi’il, fail, maf’ul dan sebagainya. Tapi masalahnya, pas ATAU tidak, jika kita memberikan tarkib itu. Maksudnya ketika kita member sebuah tarkib, ketika kita memaknainya atau mengartikannya itu masuk akal dan harus maksud apa isi kalimat tersebut. Tarkib itu adalah suatu kedudukan suatu kalimat dalam ilmu nahwu, kalau di Bahasa Indonesia itu bisa disebut SPOK(subyek, predikat, objek, keterangan).
         Oke langsung saja ke pointnya dan Selamat datang di artikel terbaru saya kali ini!

                         KALIMAT

          Kalimat adalah lafad yang menunjukan sebuah makna. Kalimat dibagi menjadi 3 yaitu Kalimat Isim, Kalimat Fi’il, dan Kalimat Huruf.

         Kalimat Isim adalah bagi orang awam yang dimaksudkan untuk memudahkan mereka, kalimat isim ini diartikan sebagai kalimat yang menunjukan nama suatu benda atau kata benda/kata sifat. Tetapi menurut Ilmu Nahwu kalimat isim adalah Kalimat yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan tidak disertai dengan zaman(waktu). Contoh:زيد(zaed[nama orang]), فتمة(Fatimah), خير(bagus), (cantik)جميل.

         Kalimat fi’il adalah kalimat yang mempunyai makna pekerjaan (bagi orang  awam). Menurut Ilmu Nahwu kalimat fi’il adalah kalimat yang menunjukan makna dengan sendirinya yang di sertai dengan zaman( waktu sekarang, yang akan datang, atau waktu yang sudah terjadi). Contoh: Berdiri, kalau terdengar kalat berdiri pasti terlintas di pikiran kalian, Kapan dia berdiri? Kemarin kah, hari inikah, atau besokkah? Hah ini yang dimaksud disertai dengan zaman.

          Kalimat Huruf adalah kalimat yang jika tidak di sandarkan dengan kalimat lain, kalimat ini tidak mempunyai makna/arti sama sekali. Misal : huruf fa’ dan ba’. Mereka kalau berdiri sendiri tidak akan pernah mempunyai arti. Tetapi kalau disandarkan dengan kalimat madrosati akan menjadi fi madrrosati yang bermakna di dalam madrasah(ing ndalem madrasah). Begitu juga dengan huruf ba’ harus disandarkan dengan kalimat lain, misal bi zaed akan mempunyai makna bersama/dengan zaid ( kelawan zaed).

          Terus bagaimana kita tahu itu kalimat isimkah, fiilkah, atau hurufkah? Maka kalian harus lihat dan baca pembahasan di bawah ini.

A. Cara mengetahui kalimat Isim.
Dalam mengetahui apakah kalimat itu isim, tidak usah bingung gaes, langsung saja lihat:
1. Apa sih makna kalimat tersebut? Apakah ini kata benda atau kata sifat?. Terus kita kan orang               awam dan berbahasa Indonesia ya, terus bagaimana kalau kita tidak tahu artinya? Langsung saja         lihat step ke-2.
2. Dengan melihat tanda-tandanya. Sebenarnya tanda-tandanya itu ada banyak, Cuma yang                     disebutkan di Jurumiyah itu disebutkan Cuma 4:
     a. Ada tanwinnya. Contoh : زَيْدٌ , فَعْلاً. كسلاً, dll.
     b. Di masuki huruf Al. Contoh : الفتحة, الدرش, الفتى, dll.
     c. Dimasuki huruf Jer. Huruf jer ada Sembilan diantaranya, من, الى, عن, على, ف, ربّ, ب, ك, ل.                      Contoh: من المسجدل , الى سوق, فى مدرسةi, dll.
     d. Dii’robbi dengan jer artinya kalimat itu pada akhirnya di harokati kasroh. Nah jika kalian                    melihat kalimat yang dibaca jer/kasroh dan sebelumnya huruf jer maka itu termasuk kalimat                 isim.

B. Cara mengetahui kalimat Fiil.
 1. Tau artinya. Kalimat fiil itu kebanyakan menunjukan makna pekerjaan atau kata kerja. Terus                 bagaimana kalau tidak tau artinya, lanjut ke step-2 ya gaes.
 2. Melihat tanda-tandanya.
     a. Dimasuki huruf قد. Contoh : قد قا مت الصلاة, etc.
     b. Dimasuki huruf س. Contoh : سياكم, etc.
     c. Dimasuki huruf سوف. Contoh :سوف تعلمون, etc.
     d. Dimasuki ta’ ta’nis sakinah( تْ) dibelakang. Contoh : قامت هند, etc.

C. Cara mengetahui Kalimat Huruf.
Cara mengetahuinya, kalimat huruf itu tidak bisa menerima tanda-tanda kalimat isim dan kalimat fiil. Kalau nggak bisa mencerna nggak usah bingung gaes, poko’nya kalau kalian melihat kalimat dengan terbentuk dari 1-3 huruf berarti itu huruf dah, tapi tidak semuanya ya lihat-lihat dulu lah. Contoh : ma, min, ala, dll.

Oke gaes pembahasan kali ini sampai disini dulu. Nggak usah banyak-banyak gaes. Santai wae lah, woles gt loh. Ini dulu di cerna sampai nglotok kalau memang sudah benar-benar paham, lanjut saja ke jilid 2. Kalau kata pepatah mending sedikit demi sedikit tapi istiqomah daripada belajar banyak-banyak tapi tidak istiqomah. See you gaes!

Wassalamualaikum….

Sumber : - Kitab Ghurorul Bahiyah
                - Buku “cara cepat membaca kitab 6 jam langsung praktek” dari Ust. Fakhrudin Demak.
                - Pembahasan dari guru.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH TARI KECAK

DOWNLOAD DIBAWAH LINDUNGAN KA'BAH (FILM IDONESIA)

CONTOH DRAMA ROMANTIS (NASKAH DRAMA)