Rukun Shalat Dan Tata Cara Shalat Yang Baik

Assalamualaikum. . . . . . . .
Hai semua...Lama tidak bertemu dan akhirnya ketemu lagi. Tiba tiba keinginan menulisku kembali lagi dan memang butuh pengorbanan yang besar demi mengalahkan si Mbah MALAS!. Mbah ini akan terus menempel kalau kalian tidak mau melawannya. Ingat...! berusahalah jangan menuruti nafsu yang menyenangkan itu, tapi turutilah apa yang menurut hati kalian baik walaupun rasanya tidak mengenakkan. Karena itulah yang memang-memang benar.

Emmmm...kali ini aku mau menulis artikel tentang Rukun Shalat. Kedengarannnya memang sudah nggak terasa asing bagi telinga kita. Terlihat seperti pelajaran Anak kelas MI. Tetapi jika kalian lebih mendalami bab ini, ternyata banyak sekali hal yang belum kita ketahui. Ingat jangan meremehkan pelajaran yang seperti ini, dan perlu diketahui bahwa pelajaran yang berhubungan dengan keagamaan harus terus diulang, diulang, dan diulang lagi. Agar bisa teringat selalu di pikiran kita semua. Karena ini menyangkut hubungan antara kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Shalat adalah tugas dari Tuhan yang harus kita laksanakan, Wajib!. Sebenarnya siapa sih yang butuh? Tuhan tidak butuh sama sekali semua ibadah kita, melainkan itu semua adalah ke-Butuh-an kita sendiri. Kita harus menyiapkan amal baik for going to the After Life. Seperti yang di film Gods of Egypt. Hehehehe....

Agar Shalat kita menjadi Sah, Wudhlu kita harus benar dulu. Dan shalat yang khusuk itu salah satunya  adalah dengan menjalankan kesunnahan-kesunnahannya. Adapun rukun Shalat itu ada 17, diantaranya:

1    1.   Niat.
Dalam mahdzab Syafi’i niat itu dibagi menjadi 2 di dalam shalat, yaitu niat diucapkan secara langsung dan niat di dalam hati. Niat yang diucapkan secara langsung itu pas kalau sebelum melakukan takbiratul ikhram. Dan Niat di dalam hati inilah yang wajib. Niat ini dilakukan bersamaan pada saat melakukan takbiratul ikhram. Ingat... Bersamaan! Antara Allahu Akbar dengan niat tadi harus diucapkan secara bersamaan dan harus pas, artinya ketika Allahu Akbar selesai Niat harus sudah selesai juga.
Hati-hati dalam melakukan hal ini. Banyak sekali problematika yang dialami, Antara lain:
a.       Mentang-mentang Allahu Akbar dengan niat usholli fardhodzuhri rokataini mustakbilal qiblati. . . . ...yang panjang itu harus diucapkan bersamaan dan harus Pas, menjadikan lafadz Allaahu Akbar yang panjangnya satu alif dua harokat ini, menjadi Allaaaaaaaaaaahu Akbar yang panjangnya beratus-ratus alif dan beribu-ribu harakat. Dan ini tidak SAH!. Panjang Lafadz Allaahu Akbar harus satu alif dua harakat tidak boleh lebih. Titik!
b.      Ketika Allaahu Akbar sudah diucapkan dengan benar dengan panjang satu alif dan 2 harakat, malah niatnya ganti tidak pas dengan Allahu Akbar karenya niatnya panjang sekali. Ketika Allaahu Akbar selesai malah niatnya belum selesai . Dan itu tidak SAH! Antara Allaahu Akbar dan Niat Shalat yang panjang tadi harus benar benar diucapkan secara bersamaan dan Pas, tidak boleh lebih. Okelah kalau kelebihan sedikit Insyaallah masih diampuni, tetapi kalau kelebihannya  banyak, itu tidak SAH! Memang pada awalnya sulit tapi kalau sudah terbiasa, mudah kok!

Tips :
Sebenarnya dalam bagian Niat itu yang wajib Cuma ada 3, diantaranya:
a.       Niat melakukan shalat ( اصلّي )
b.      Shalat Fardhlu Apa, misal shalat Fardhu maghrib ( فرض  المغرب ).
c.       Dia shalat sendiri atau makmum atau imam, misal jadi makmum (  اداءً مأْ مو مًا للهِ تعالي)

Jadi niat yang awalnya panjang itu

اصلّي فر ض المغرب ثلاث ركعاتٍ مستقبل القبلة اداءً مأْ مو مًا للهِ تعالي
Menjadi singkat

اصلّي فر ض المغرب مأْ مو مًا للهِ تعالي
Atau niat jawanya 

Niat insun shalat Fardhu maghrib makmuman lillahitaala


2    2.   Takbiratul Ihram
Ketika mendengar kalimat takbiratul ihram pasti yang ada di pikiran kita adalah mengangkat tangan pada saat mau mulai shalat. Tapi hal itu salah. Takbiratul ihram yang di maksud dalam shalat adalah bacaan Allahu Akbar nya gaes, itu wajib di ucapkan. Masalah mengangkat tangan atau tidak itu menjadi kesunnahan. Disunnahkan mengangkat tangan sampai jari ibu urut/sejajar dengan pentil  telinga bagian bawah kita.

Lain halnya dengan takbiratul ihram saat bangun dari sujud. Takbiratul ihram bangun dari sujud disunnahkan untuk memanjangkan bacaan Allahhu Akbar dan berhenti tepat pada saat sudah berdiri dari sujud.

3    3.       Berdiri.
Shalat Wajib harus wajib dengan berdiri kecuali orangnya sakit lumpuh atau apa yang menyebabkan orang itu tidak bisa berdiri. Tetapi kalau Shalat Sunnah boleh shalatnya tidak dengan berdiri (duduk, etc). Tetapi kalau kita sehat walafiat usahakan shalatnya(shalat wajib maupun sunnah) dengan keadaan berdiri. Mosok kita sehat walafiat shalatnya dengan duduk, kan nggak pas. Tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT  kepada kita dong.

4    4.       Membaca Al Fatihah
Membaca surah Al Fatihah ini bukan sembarang membaca ya gaes! Membaca surah Al Fatihah ini harus sesuai dengan makhraj dan tajwid yang benar. Jika tidak sesuai dengan makhraj dan tajwid, shalat Anda tidak SAH! Dan disunnahkan kalo jadi imam kalo maghrib, isya’, shubuh itu bacaannya di keraskan.

5    5.       Rukuk
Dikatakan rukuk jika tangannya menyentuh dengkul(minimal). Tetapi di sunnahkan harus sampai membentuk sudus 90 derajat. Dan disunnahkan jika mau rukuk mengangkat tangan dulu(takbir).

6    6.       Tuma’ninah di dalam ruku’.
Yang dinamakan tuma’ninah itu berhenti sejenak pada semua anggota tubuh(jegreg). Pada saat ini tidak ada anggota tubuh yang  bergerak. Berapakah lamanya  berhenti sejenak itu? Kalau sekiranya saumpama di dalam berhenti tadi dapat di isi dengan bacaan  istigfar. Anda tidak boleh rukuk langsung i’tidal. Harus ada tuma’ninahnya, kalau Anda melanggar, Shalat Anda tidak SAH!

7    7.       I’tidal.
Disunnahkan  mengangkat tangan dan membaca samiallahhuliman hamidah.

8    8.       Tuma’ninah di dalam I’tidal.
Saat melakukan i’tidal harus ada jeda dulu baru dilanjutkan sujud. Jangan i’tidal langsung sujud, itu tidak SAH!

9    9.       Sujud.
Ini sujud bukan sembarang sujud gaes, harus dilakukan dengan benar. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan sujud adalah:

a.       Kedua telapak kaki harus ditekuk memancat lantai, untuk menompang tubuh.
b.      Bagian telapak tangan (epek-epek), kulit harus semua menyentuh lantai. kebanyakan orang jika sujud, kulit epek-epek yang terkena lantai hanya yang bagian pinggir-pingir dan bagian jari saja, dan yang tengah tidak terkena lantai. Makannya kalau sujud diusahakan ditekankan telapaknya dan di jeberkan, agar bagian kulit epek-epek tadi tersentuh oleh lantai semua.
c.       Kedua telapak tangan harus berada sejajar dengan pundak kalian gaes.

1    10.   Tuma’ninah di dalam Sujud.
Antara sujud dengan duduk diantara 2 sujud harus ada jedanya gaes, jangan asal main langsung aja, nanti Shalatnya tidak SAH.

1     11.   Duduk diantara 2 Sujud.
   
1     12.   Tuma’ninah di dalam duduk diantara 2 sujud.
  Harus ada jeda gaes.

1    13.   Do’a Takhiyat Akhir
Harus minimal terdengar dengan telinga Anda sendiri. Dan ketika sampai di Syahadat jari telujuk di acungkan dan disunnahkan untuk melihat ke arah jari telunjuk yang di acungkan tadi.

1    14.   Duduk Takhiyat Akhir.
Duduk takhiyat akhir yang baik adalah pantat harus menyentuh lantai dan kakinya memancat. Jika kaki kanan sakit boleh menggunakan kaki kiri ya gaes (kede).

1    15.   Membaca Shalawat di dalam Takhiyatul Akhir.
Sebenarnya Shalawat ini sudah ada di doa Takhiyat Akhir. Jadi nggak perlu ditambahi ya gaes.

1    16.   Salam.
Salam yang diwajibkan adalah salam pertama dan suara harus terdengar minimal telinga Anda sendiri. Salam yang kedua adalah sunnah

1    17.   Tertib.
Semuanya harus dilakukan secara urut. Tidak boleh dilakukan secara acak. Misal : sujud dulu baru rukuk. Dan pada saat proses shalat tadi, di disunnahkan melihat kearah bawah pada bagian tempat sujud tadi gaes. Tentunya alangkah baiknya jika mata tidak di pejamkan kalau tidak ada suatu hal yang mengganggu Anda.

Tapi ada yang penting lagi gaes. Di dalam shalat terdapat hukum lisan, artinya hukum lisan ini harus diucapkan(dengan ada suaranya ) tidak boleh diucapkan di dalam hati. Semua huruf harus diucapkan dengan ada suaranya, tidak boleh ada yang sebagian tidak bersuara karena itu menjadikan Shalat Anda tidak SAH!, minimal terdengar di telinga kita. Hukum lisan itu diantaranya:
a       1.       Bacaan Lafadz Takbiratul Ihram.
b       2.      Bacaan Surah Al Fatihah.
         3.      Takhiyat.
         4.     Salam Pertama.
          
      Usahakan jika mau shalat lupakan urusan duniawi, dan fokuslah pada shalat itu sendiri. Pikiran kita jangan sampai kemana-mana cukup fokus pada bacaan shalat itu sendiri. Dan usahakan kita mengerti arti bacaan, atau surah-surah yang kita baca pada saat shalat. Itu dimaksudkan agar hati kita lebih maksimal berhadap kepada Yang Maha Kuasa.

Nah...sekarang sudah tau kan, ya minimal bisa bermanfaatlah buat pembaca. Hati-hati  lho gaes kalau mau menjalankan shalat. Jangan sepelekan hal-hal seperti ini ya gaes. Dan lagi gaes, yang tau shalat kita Sah atau Tidaknya itu hanyalah Allah SWT. Yang penting kita sudah berusaha melakukan yang terbaik, dan melaksanakan kewajiban serta kesunnahannya sesuai dengan aturan yang ada dan yang terpenting adalah Yakin.
Oke gaes, semoga bermanfaat. Selamat membaca!

Sumber : Kitab Safinatun Najah, Kitab Sulam Taufik, n Guru Ngaji



Wassalammualaikum. . . . . . .

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH TARI KECAK

DOWNLOAD DIBAWAH LINDUNGAN KA'BAH (FILM IDONESIA)

CONTOH DRAMA ROMANTIS (NASKAH DRAMA)